Senin, 16 Mei 2011

Rumitnya Masalah Kemiskinan Rakyat Indonesia

Dengan berbagai sumber daya alam yang ada dan begitu melimpah,seharusnya menjadikan Indonesia sebagai negara yang makmur dan maju. Negara yang terkenal dengan negara kepulauan yang kaya akan hasil alamnya bahkan Indonesia dijuluki “zamrud khatulistiwa”. Berbagai  Potensi –Potensi yang terkandung di dalamnya seperti , kekayaan hutan, perkebunan, kelautan dan masih banyak laiinya merupakan sesuatu yang sangat berharga yang harus kita syukuri. Namun apa yang terjadi ? semua kekayaan itu pada akhirnya hanya terbuang sia-sia bahkan tidak dirasakan sendiri oleh rakyatnya,diakui memang faktor SDM yangg lemah yang pada akhirnya hanya membuat rakyat indonesia menjadi rakyat miskin di negara kaya ini.

Definisi Kemiskinan itu sendiri adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.Masalah yang seharusnya pemerintah dapat menanganinya dengan baik. Kita bisa lihat,banyak sekali keluarga yang mempunyai rumah dalam keadaan tidak "layak" untuk ditempati,bahkan sangat buruk bagi kesehatan,Pendidikan yang belum dirasakan sepenuhnya oleh anak-anak indonesia karena masalah biaya,jumlah masyarakat yang tidak mendapatkan penanganan  kesehatan yang layak juga merupakan salah satu dari seekian banyak pemandangan KEMISKINAN di Indonesia.menyedihkan bukan? menyedihkan bahwa kita harus melihat begitu banyak saudara-saudara kita yang kelaparan,putus sekolah,menganggur bahkan tidak sedikit yang akhirnya berdampak pada  kekerasan dan kriminalitas.

Tidak dapat dipungkiri bahwa yang menjadi musuh utama dari bangsa ini adalah kemiskinan. Sebab, kemiskinan telah menjadi kata yang menghantui negara-negra berkembang. Khususnya Indonesia,bukan tidak mungkin indonesia akan menjadi negara tertinggal apabila pemerintah tidak secara tegas dalam mengalami masalah pelik ini,karena persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Latar belakang orang menjadi miskin itu berbeda-beda.. Dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,6 juta jiwa, berdasarkan data BPS  saat ini 13,3 persen atau 31,6 juta orang tergolong miskin .Karena itulah maka diperlukan strategi dan metode yang berbeda pula untuk mengatasi masalah kemiskinan Kalau pun metode kuantitatif  tidak mau dianggap gagal dan masih ingin digunakan, maka pemerintah perlu juga mempertimbangkan metode yang lain untuk menemukan akar masalah dari kemiskinan ini. Inilah metode kualitatif. Dalam khasanah ilmu sosial, metode kualitatif bukanlah pendekatan yang baru dan terbukti telah banyak berhasil menyelesaikan masalah-masalah sosial. Metode ini dapat memahami secara mendalam apa yang belum dapat diungkap oleh metode kuantitatif.

Disini kita tahu bahwa dengan masalah kemiskinan yang tidak kunjung usai seharusnya pemerintah mampu mengadakan program-program peningkatan SDM yang masih sangat lemah,pengadaan program keterampilan,serta memperbaiki kebijakan yang ada agar dapat dilaksanakan lebih signifikan. Peningkatan jumlah korupsi juga merupakan salah stu faktor yang mempersulit dalam penyelesaian masalah kemiskinan,jika pemerintahnya sendiri pun lebih banyak menggunakan uang yang seharusnya digunakan oleh rakyat,lalu harus bagaimana lagi kita memperbaiki keadaan ekonomi kita... maka dari itu kepedulian dan rasa kemanusiaan kita lah yang paling penting untuk menolong serta membantu mengurangi kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar