Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa .
Ketika suatu perusahaan terlibat dalam suatu bisnis terutama bisnis internasional, maka perusahaan tersebut harus mempertimbangkan karakteristik berikut dari negara-negara asing :
* Budaya
* Sistem ekonomi
* Kondisi ekonomi
* Nilai tukar
* Risiko politik dan undang-undang
Budaya
karena budaya yang bervariasi, tentunya perusahaan harus mempelajari budaya dari negara asing tersebut sebelum terlibat dalam bisnis disana. Keputusan yang buruk dapat di akibatkan oleh penilaian yang tidak semestinya atas selera, kebiasaan, dan adat istiadat suatu negara.
Sistem ekonomi
Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di negara manapun dimana perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan bisnis, sistem ekonomi negara mencerminkan tingkat kepemilikan pemerintah atas bisnis dan investasi pemerintah dalam bisnis.
Kondisi ekonomi
Untuk memprediksi permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan harus mencoba untuk meramalkan kondisi ekonomi di negara tersebut. Kinerja keseluruhan dari perusahaan tersebut bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu pada sensitivitas perusahaan terhadap kondisi di negara itu.
Nilai tukar
Risiko politik dan undang-undang
Suatu perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko politik dan iklim regulasi dari suatu negara sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis di sana. Risiko politik adalah risiko bahwa tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis. Krisis politik telah tejadi di banyak negara di Eropa bagian Timur, Amerika Latin, dan Timur Tengah.perusahaan—perusahaan AS harus tunduk pada kebijakan yang di berlakukan oleh pemerintah negara asing dimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya. Perusahaan juga rentan terhadap kemungkinan bahwa masalah politik antara dua pemerintahan dapat menyebabkan pelanggan bereaksi secara negatif terhadap perusahaan tersebut
Selain itu Karakteristik lain perusahaan terdiri dari :
• ukuran perusahaan
• pengalaman ekspor
• kemampuan dalam perdagangan internasional
ketiga hal ini akan mempengaruhi kinerja ekspor perusahaan tersebut. Hasil studi menunjukan bahwa kinerja ekspor yang tinggi sangat dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan (Baldauf et al. 2000).
Motif dari pihak manajemen sangat mempengaruhi kinerja ekspor suatu perusahaan. Motif manajemen ini terdiri dari dua bagian, yaitu motif proaktif dan motif reaktif.
Motif proaktif adalah rangsangan keterlibatan dalam aktivitas perdagangan internasional, hal ini disebabkan oleh besarnya permintaan terhadap produk ekspor di negara – negara industri. Biasanya produk yang diekspor merupakan komoditi primer
Motif reaktif adalah usaha perusahaan dalam merespon perubahan lingkungan, misalnya laba, kekhasan produk, pajak dan biaya produksi (Baldauf, et al, 2000). Motif ini lebih dilandasi oleh kelebihan produksi perusahaan dimana melakukan perdagangan ekspor disebabkan oleh telah terpenuhinya pasar domestik. Menurut Pavord dan Bogard (Schlegelmilch,et al, 1988) menyimpulkan bahwa motif dasar untuk mengekspor adalah telah dipenuhinya pasar domestik dan menghasilkan perhatian manajer senior mengenai penurunan penjualan domestik. Sedangkan Simpson (Schlegelmilch,et al, 1988) menemukan bahwa tindakan melakukan ekspor merupakan sebagai alat untuk meningkatkan keuntungan ketika terjadinya permintaan domestik mengalami penurunan.
SUMBER : http://haris14.wordpress.com/2010/11/21/karakteristik-asing-yang-mempengaruhi-bisnis-internasional/
http://haris14.wordpress.com/2010/11/21/karakteristik-asing-yang-mempengaruhi-bisnis-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar